 |
| Wawancara: Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, tengah di wawancara oleh awak media. (Foto/Kelampan.com) |
SELONG, Kelampan.com - Sudah menjadi rahasia umum, saat tapuk kekuasaan di pimpinan oleh pemimpin baru maka akan ada gaya kerja baru pula.
Salah satu yang menjadi tradisi ialah soal mutasi organisasi perangkat daerah (OPD). Jadi wajar mereka yang menjadi aparatur sipil negara (ASN) dihinggapi rasa was-was.
Buntutnya ide-ide cemerlang terpenjara, bahkan ada yang sudah tereksekusi akan berhenti di tengah jalan.
Di lain sisi, jika dikalkulasikan kebijakan mutasi sering kali, dilandaskan pada 60 persennya tak jauh-jauh dari like and dislike. Sisanya baru alasan perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM) atau yang berkaitan dengan visi dan misi.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Lombok Timur, misalnya, pimpinan baru Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin dan Wakilnya, H Moh Edwin Hadiwijaya, digadang-gadang sebentar lagi bakal melakukan mutasi. Untuk menentukan susunan kabinetnya.
Bupati Lotim, H Haerul Warisin, mengamini hal itu. Namun demikian dirinya meminta agar pejabat Lotim tidak boleh resah.
"Saya minta supaya para pejabat Lotim tak resah," ucap Bupati Lotim, H Haerul Warisin, ditemui sejumlah awak media, Senin (3/3/2025).
Menurut pria yang karib disapa Iron, mutasi ini hal biasa, jadi dalam waktu dekat akan melakukan perombakan komposisi pejabat.
"Saya tekankan supaya pejabat yang saat ini menjabat supaya jangan resah," tegasnya lagi.
Perombakan yang akan dilakukan disebutnya, tentunya mengikuti mekanisme dan ketentuan dari Kemendagri.
Mutasi, lanjutnya, merupakan hal biasa yang dilakukan oleh kepala daerah kepada jajarannya. Sehingga para pejabat yang merupakan ASN harus kuat mental dan tidak resah atas keputusan tersebut.
"Tentu mutasi akan kita lakukan dalam waktu dekat ini, apakah itu saat Ramadan atau setelah Ramadan. Itu rahasia ya, tunggu saja," bebernya.
Hal senada disampaikan, Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya, dirinya bersama H Iron sudah memetakan komposisi pejabat yang akan membantunya mewujudkan Lotim SMART 5 tahun ke depan.
Nama-nama yang diyakini sesuai bidang kemampuannya di masing-masing OPD.
"Mutasi ini 'kan hal biasa. Pejabat yang sekarang ini juga kan berasal dari bupati dan wakil bupati sebelumnya. Jadi hal biasa jika kami melakukan perombakan," tegasnya.
