![]() |
Ketua Lingkar Gerakan Nusantara (LGN), Erwin Putra Harahap (kiri), Ketua PMII Kabupaten Asahan, Kemal Reza Muhammad (kanan), (Foto/Istimewa) |
NASIONAL, kelampan.com - Kasus penyelundupan sisik Trenggiling, di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, tak kunjung mendapat kejelasan. Lantaran itu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) dan Lingkar Gerakan Nusantara, mengaku geram prihal itu.
Dua organisasi ini bakal gelar aksi demontrasi di Mabes Polri, Kejaksaan Agung dan Kementrian Lingkungan Hidup, menuntut agar kasus itu segara dituntaskan.
Melalui keterangan tertulisnya, Ketua Cabang PMII Kabupaten Ahasan, Kemal Reza Muhammad membeberkan, penyelundupan sisik Trenggiling di Kabupaten Asahan sebanyak 1.18 ton ditaksir merugikan negara Rp 440 miliar. Penyeludupan itu diduga melibatkan oknum anggota kepolisian dan anggota TNI.
"Kami menuntun agar segera dilakukan proses hukum," ucapnya, Jumat (14/03)
Dalam aksi yang bakal digelar itu berikut tuntutan kedua organisasi ini yakni, pertama, meminta kejaksaan agung RI guna mendesak KEJATI dan KEJARI Asahan mengusut tuntas skandal mafia penyeludupan sisik Trenggiling sampai ke akar-akarnya.
Kedua, meminta Mabes Polri untuk memecat Kapolda dan Kapolres Asahan dan diduga ada usaha untuk melindungi oknum - oknum yang terlibat.
Ketiga, meminta kepada Panglima TNI untuk memecat oknum anggota TNI yang terlibat dan membetuk tim khusus memeriksa seluruh oknum anggota yang diduga terlibat dalam mafia kasus ini.
Keempat, meminta kepada kementrian Lingkungan hidup untuk memecat Dirjen Sumber Daya Alam dan memangil memeriksa BKSDA Sumatra Utara yang diduga melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerusakan dan sehingga merugikan negara.
Pihaknya, kata Kemal, bakal serius dalam mengawal kasus tersebut. Menurutnya, kasus itu merupakan skandal mafia besar, yang merusak ekosistem.
"Parahnya lagi sisik Trenggiling ini adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan narkotika dan sabu," sebut Kemal.
Terpisah, Ketua Umum LGN, Erwin Putra Harahap, mengatakan, pihaknya akan serius kawal kasus tersebut serta terus bakal melakukan aksi sampai kasus terang benderang.
"Sampai semua oknum yang bermain dalam mafia kasus ini tertangkap. Kami juga akan melakukan RDP dengan Komisi IV DPR RI pada hari Kamis mendatang," pungkas Erwin. (r1)