Jum'at 14 Mar 2025

Notification

×
Jum'at, 14 Mar 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Nikmati Sisa Lava di Wisata Aik Leong

Sabtu, 15 Februari 2025 | Februari 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-23T11:18:11Z

 

Aik Leong: Inilah destinasi wisata Aik Leong yang terbentuk dari sisa lava Gunung Samalas yang membeku. (Foto/Kelampan.com)

"Selalu saja ada pilihan dalam berwisata, untuk menghibur diri. Tentu lebih dari itu mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan tidak terlupakan"


SELONG, KELAMPAN.com - 1257 silam, Samalas muntahkan lahar panas. Seketika bumi yang dipijak gelap gulita.


Bebatuan gunung terlempar keras. Menimpa orang-orang yang bersembunyi.


Suasana yang begitu mencekam. Orang-orang tua berlari meninggalkan sanak saudara. Suara teriakan menusuk langit.


Yang mereka tahu hanya menyelamatkan diri. Tak peduli lagi dengan harta, binatang peliharaan, bahkan anak-anak mereka sekalipun ditinggal begitu saja.


Tapi itu percuma. Debu-debu panas berterbangan, lahar panas juga mengalir membentuk sungai.


Akibatnya puluhan ribu bahkan jutaan nyawa melayang. Mereka terkubur bahkan hangus bersama ketakutan.


Saking dahsyatnya letusan Samalas, konon daratan eropa terkena imbas. Langit mereka gelap gulita, pertanian gagal, ekonomi pun kacau balau.


Bebatuan hasil letusan ini juga ditemukan di wilayah kutub utara.


Begitu mencekamnya tragedi waktu itu. Dalam babad Lombok disebutkan, bahkan menghilangkan sebuah negeri yang bernama Pamatan.


Kini ratusan tahun telah berlalu, kehidupan sudah pulih seutuhnya. Begitu juga dengan bekas aliran laharnya yang berubah menjadi bebatuan yang eksotis.


Di lahar yang sudah membatu itu, warga menghibur diri. Dilalui air yang jernih, dengan bentuk yang unik menjadi pilihan untuk dikunjungi.


Meski hanya untuk bersua foto dan mandi. Tapi saja yang mengunjungi akan dibuat berdecak kagum.


Aliran sungai yang terbentuk dari lahar Samalas ini oleh warga sekitar menyebutnya Aik Leong.


Dinding aliran sungai ini tampak unik, seperti susunan bebatuan yang bergelombang mengikuti aliran air sungai. Tidak heran jadi pilihan lokasi wisata.


Aik Leong,  terletak di Dusun Leong, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela Lombok Timur. 


Wisata Aik Leong tak kalah indahnya dengan destinasi lainnya. Suasana alam yang segar, hijaunya rerumputan  membuat pengunjung betah di lokasi ini.


Lokasi ini dikenal menjadi salah satu lokasi pilihan wisata sejak 2017 lalu. Yang dikelola langsung oleh warga setempat.


Pengelola wisata Aik Leong, Faris, ditemui disela kesibukannya, Minggu (16/02) menceritakan, dulunya lokasi ini dipandang biasa saja. Hanya sebuah aliran irigasi bagi petani.


Nama destinasi ini diambil dari nama perkampungan setempat. Yakni Dusun Leong, Desa Timbanuh.

Yang membuat dirinya tertarik menjadikan destinasi ialah perbedaan bebatuan yang membentuk aliran sungai itu.

Dia mengatakan, dinding aliran sungai Aik Leong ini merupakan lava yang telah membeku yang berasal dari muntahan Gunung Samalas 1257 silam.


Karena dindingnya dari lava, tak heran jika lebih licin dibanding batuan andesit lainnnya.


"Ini bukan batuan andesit, tapi bekas lava yang mengalami pembekuan," ujarnya.


Pembekuan ini disebutnya, membentuk bibir dan dinding sungai yang menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung. 


Sisa lava itu membentuk kemiringan yang signifikan. Bentukannya tak ubah seperti perosotan, membuat air begitu deras.


Pengunjung yang datang sekedar untuk bisa menjajal keunikan tempat itu. Pasalnya bisa memacu adrenalin.


"Pengunjung bisa bermain perosotan di tengah derasnya aliran sungai," ujarnya.


Di ujung bebatuan terdapat sebuah pusaran air, menyerupai kolam yang cukup indah. Keberadaan pusaran itu disebutnya menambah sensasi bagi para pengunjung.


Ditambah lagi dengan kondisi airnya jernih dan segar yang bersumber langsung dari Segara Anak, Rinjani.


Belum lagi lokasi terletak tidak jauh dari jalur pendakian ke Rinjani, melalui jalur Timbanuh, yang keasrian tempat itu. 


Dia mengatakan, pihaknya hanya menambah beberapa spot foto ditambah hiasan bunga. Sentuhan itu semakin menambah indah suasana di lokasi.


Terdapat juga beberapa tempat duduk yang unik. Cocok untuk sekedar menikmati kopi atau makanan lainnya.


Bagi pengunjung yang ingin bermalam oleh pengelola sudah disiapkan homestay. Yang dilengkapi dengan fasilitas wifi.


Jadi pengunjung dijamin tak akan bosan selama di lokasi itu. 


Lokasi ini selalu di padati pengunjung, terutama saat Minggu dan hari-hari libur lainnya. Meski pengunjung hanya wisatawan lokal.


Jika malam tiba, lokasi ini menjadi pilihan bagi muda-mudi desa sekitar untuk menghabiskan waktu. Menjadikan destinasi ini tempat nongkrong.


"Kalau malam juga ramai, teman-teman pemuda di sini sering duduk di sini," tandasnya. (*)

×
Berita Terbaru Update