![]() |
Gunung Mengkodek: Sejumlah pendaki sedang mengabadikan momennya, (Foto/Istimewa) |
"Selalu saja ada hubungan antara sejarah, cerita rakyat dengan keindahan sebuah tempat,"
SELONG, KELAMPAN.com - Petemalian nama dengan cerita rakyat selalu menarik untuk di ulik. Bahkan membatu, sebagai sebuah keyakinan.
Selain cerita mitologi, lokasi-lokasi tak jarang keindahannya membuat decak kagum. Seperti di Gunung Mengkodek misalnya.
Lokasi yang terletak di wilayah administratif Dusun Pesiringan, Desa Jeringo Kecamatan Suela, sayang jika dilewatkan oleh para penggemar traveling. Bukit setinggi 1.200 mdpl ini sering kali menjadi pilihan tempat camping ground, terutama bagi mahasiswa.
Bukit ini dihiasi rumput ilalang, membuat mata terbelalak memandangnya. Selain eksotis, juga memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan jejak kerajaan Selaparang.
Seperti cerita yang berkembang, di lingkar Gunung Mengkodek, lokasi itu adalah disebut-sebut salah satu tempat meditasi para raja sejak Kedatuan Mumbul hingga Kerajaan Selaparang.
Tak heran bagi sebagian orang, bukit ini begitu sakral.
"Bagi sebagian orang, Gunung Mengkodek ini sangat sakral," kata tokoh pemuda Desa Jeringo, Ahmad Muzakkir, belum lama ini.
Bukit itu memiliki nilai magis yang lumayan kuat. Buktinya hingga saat ini, tempat itu kata Zakir, masih menjadi pilihan bagi mereka pencinta dunia mistis datang bermeditasi.
Di puncak bukit itu, terdapat sebuah sumur tua yang sampai saat ini seperti lubang tidak bertuan. Konon di sumur tersebut, para petapa menyempurnakan kesaktiannya.
Zakir menceritakan, lubang itu dipercayai sebagi tempat ditanamnya pusaka Raja Selaparang sewaktu Anak Agung hendak merampas pusaka-pusaka kerajaan. Karena itu, tak jarang para petapa yang bermeditasi bertujuan mendapatkan pusaka tersebut.
Selain benda, lubang itu dipercayai sebagai salah satu gerbang terowongan mistis menuju Gunung Rinjani dan Sangkareang. Sehingga tak jarang para petapa yang datang ke tempat itu dengan tujuan menuju Rinjani dan Sangkareang melalui gerbang mistis gunung tersebut.
"Begitulah sejarah yang berkembang tentang Gunung Mengkodek," ucapnya.
Di balik cerita itu Mengkodek menawarkan pesonanya. Berdiri di bukit ini bisa melihat langsung keindahan Lombok dari ketinggian.
Ditambah lagi dengan lokasinya dekat dengan pelabuhan menambah indahnya pemandangan di bagian sisi timur Pulau Lombok.
Pesona lain yang disajikan adalah hamparan sawah warga yang membentuk siluet mengitari gunung semakin menambah keindahannya.
Belum lagi di sepanjang bagian punggung bukit ini ditumbuhi ilalang yang membuat mata semakin takjub.
Yang paling indah, menurutnya, suasana malam ketika berada di gunung tersebut. Lampu kerlap kerlip nelayan di Selat Alas dan Pulau Sumbawa semakin memanjakan pandangan.
Menurut dia, gambaran keindahan pada malam harinya tak ubahnya seperti berada di Puncak Bogor.
"Kalau pernah ke Puncak Bogor pasti kita tau bagaimna keindahan malamnya dari puncak itu," sebutnya.
Tidak hanya lampu-lampu rumah dan laut, keindahannya akan terasa sempurna jika saat bulan purnama tiba. Pantulan cahaya bulan nampak luar biasa.
Jangan takut ke bukit ini sebab, jalan sudah beraspal. Jadi bagi pengunjung akan terasa nikmat.
Ia menuturkan, pesona Mengkodek menjadi daya tarik mahasiswa dan pemuda dari luar. Ia sering menemukan, mahasiswa dan pemuda dari berbagai daerah di Lombok ini berkunjung. Seperti dari Loteng, Lobar dan Kota Mataram.
Tak hanya keindahan, ada pandangan lain tentang Mengkodek. Di bawahnya diduga ada bangunan kuno.
Bangunan-bangunan itu disebut-sebut terkubur bersamaan dengan meletusnya gunung Samalas 1257 silam.
Hal itu lantaran di sekelilingnya, terlihat material yang mirip dengan kandungan Samalas, mulai dari bebatuan dan yang lainnya.
Menurutnya, jika pesona Mengkodek ini dikelola dengan baik. Tak hanya akan mendatangkan pengunjung ke Desa Jeringo, tapi juga menjadi salah satu mesin ekonomi warga.
"Bukan hanya ekonomi warga, tapi juga akan berdampak ke PADes. Kita berharap ini dikelola dengan baik, dan kami siap membantu," kata Zakir.