![]() |
Ilustrasi: sejumlah jenis Narkoba dan kemasannya. |
MATARAM, Kelampan.com - Bahaya laten Narkoba begitunya. Barang haram ini tak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga menyasar ke remaja tidaknya mereka yang berada di kota melainkan di desa-desa.
Buktinya beberapa waktu lalu, Kapolda NTB, grebek salah satu desa di Kabupaten Lombok Tengah. Tak tanggung-tanggung, 25 orang terduga pengedar di borgol.
Terlebih di Kota Mataram, barang haram ini masih menjadi ancaman serius di beberapa wilayah seperti Karang Bagu, Abian Tubuh, dan Ampenan tetap menjadi titik rawan transaksi dan penyalahgunaan barang ini.
Buntut dari itu, Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polresta Mataram, terus menggencarkan razia di lokasi-lokasi yang diduga kuat sebagai sarang peredaran narkoba. Mulai dari kafe, warung minuman keras ilegal, hingga kos-kosan.
Kasat Narkoba Polresta Mataram, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra, melalui keterangan tertulisnya menegaskan, tak akan memberi ruang bagi peredaran narkoba di Kota Mataram.
"Beberapa hari terakhir, kami intens melakukan razia di sejumlah tempat. Dari hasil pemeriksaan, beberapa orang positif mengandung metamfetamin atau sabu-sabu berdasarkan tes urine," ungkapnya kepada, kelampan.com, Rabu (04/02).
Secara umum, semua wilayah disebutnya memiliki potensi penyalahgunaan narkoba.
Tapi dari hasil pemetaan, tiga lokasi itu yang paling sering terungkap kasusnya.
"Kalau bicara rawan, sebenarnya semua tempat bisa berpotensi. Tapi yang paling sering kami ungkap ya tiga daerah itu," tegasnya.
Menjelang bulan suci Ramadhan, kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjauhi narkoba.
Sekali terjerumus, seseorang bisa mengalami ketergantungan yang merusak kesehatan dan ekonomi mereka.
"Kami harap anak-anak muda tidak sampai mengenal narkoba. Sekali mencoba, meskipun hanya iseng, bisa berakibat fatal," pungkasnya. (r1)